Salam sejahtra rakan-rakanku,
pada tulisan kali ini saya ingin membagitahukan dua hal yang menurut saya
pribadi adalah kunci bagi kita ummat manusia untuk mencicipi sedikit dari
sekian banyak kenikmatan yang akan kita temui baik didunia mauun diakhirat.
Sebelumnya perlu saya
perjelaskan, apa yang saya tulis ini bukan berdasarkan hadist nabi atau
ayat-ayat dalam Al-qur’an, melainkan murni muncul dari pemikiran pribadi. Jadi bagi
sebagian rakan-rakan yang menganggap ini sesat, saya katakan ini tidak bertujuan
untuk menyesatkan, melainkan untuk membangkitkan semangat kita sebagai makhluk
hidup untuk mencapai hak kita sebagai manusia tanpa mengabaikan norma-norma
agama. Jadi apabila ada rakan-rakan yang tidak mencerna maksud dan tujuan dari
tulisan ini, abaikan dan tinggalkan tulisan ini tanpa menyimpan sidikitpun apa
yang saya tulis dalam ingatan.
Baiklah adapun 2 hal yang
maksudkan akan saya jelaskan dalam uraian berikut:
1. Mendapatkan
sedikit kenikmatan di dunia
Tak dipungkiri
bahwa satu-satunya hal yang sangat berpengaruh terhadap seberapa nikmatkah kita
hidup didunia ini adalah uang. Tanpa uang rasanya hidup ini tak akan berarti
apa-apa, sehingga bagaimanapun caranya setiap makhluk hidup itu selalu sudi
mencari cara untuk ia mendapatkan uang. Uang ini juga yang kadang membuat kita
lalai, kita terlalu memikirkannya, terlalu membutuhkannya, sehingga waktu yang
tersisihkan untuk mencari uang pun menjadi lebih banyak ketimbang waktu untuk
melakukan hal lain. Lantas bagaimanapun setiap individu mencari uang, apakah
semuanya akan punya rating financial yang sama? Tentu tidak, setiap individu
punya kodrat, punya cara yang berbeda untuk mencari pemasukan dan juga punya
hasil pencarian berbeda. Sehingga timbullah yang namanya orang kaya dan orang
miskin, dan lain sebagainya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak semua
orang benar-benar dapat merasakan kenikmatan duniawi, sebutlah si miskin yang
penghasilannya rendah yang kemungkinan untuk menikmati kenikmatan duniawi
kecil. Lantas, apa yang harus dilakukan orang2 yang berpenghasilan rendah untuk
menikmati sedikit kenikmatan duniawi? Jawaabnnya Cuma satu, MENABUNG!
Sadrlah, hanya
dengan memporak-porandakan hasil tabungan berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan sampai
bertahun-tahun,kita baru bisa merasakan sidikit kenikmatan duniawi. Cuma dengan
cara itu, terlepas dengan cara apapun anda menabung, pasti akhirnya ada hasil
yang dicapai dari tabungan tersebut. Lakukanlah, Cuma itu caranya!
2. Mendapatkan
sedikit kenikmatan di akhirat
Mengenai
kenikmatan di akhirat, orang mana yang benar-benar yakin dirinya akan dapat marasakan
yang namanya kenikmatan di akhirat, tentunya tidak ada seorangpun. Namun demikian,
perlu kita takadkan dan kita usahakan untuk selalu beribadah sebanyak-banyaknya
dengan harapan kita akan dapat mencicipi kenikmatan di akhirat nantinya. Amin...
Namun bagaimana
dengan apa yang saya maksudkan hal yang menjanjikan
sedikit kenikmatan di akhirat? Menjanjikan
yang saya maksud disini bukan berarti menunaikannya sudah benar-benar dapat
jaminan untuk dapat merasakan sedikit
kenikmatan yang saya sebutkan tersebut, tetapi ada tatacara tersendiri dalam
menunaikannya. Bagaiman tatacaranya? Jumpai orang yang ahli bidang agama (ustadz,
-red) biar lebih jelas.
Dalam perkara
mendapatkan kenikmatan akhirat sendiri, pada umumnya kita manusia bukanlah
orang yang benar-benar taat dalam menjalankan aturan agama. Maka dalam hal itu,
semalas-malasnya kita mengerjakan perintah agama, harus kita usahakan agar
setidaknya SHALAT 5 WAKTU jangan sampai luput dikerjakan. Kenapa? Karena kalau
dipikir-dipikir(saya yang mikir) sedikit dari kenikmatan akhirat itu asalnya
dari shalat yang 5 waktu itu, itu kan yang diwajibkan untuk setiap pribadi
orang mukmin (setelah menuntut ilmu yang tujuannya untuk menyempurnakan iabdah
kita). Jadi bagaimanapun caranya, kita sebagai makhluk hidup, ummat muslim
khususnya harus mengusahakan untuk menympurnakan shalat yang 5 waktu.
Singkat kata, dua hal yang saya
maksudkan dapat manjanjikan sedikit kenikmatan di dunia dan akhirat dalam
tulisan ini adalah, selama hidup didunia sudi kiranya kita senantiasa menabung
untuk mencapai kemauan dan memenuhi kebutuhan kita selama hidup. Sedangkan
untuk akhirat kelak, telah diwajibkan bagi kita mendirikan shalat yang 5 waktu,
kalaupun kita tidak berbuat amal yang lain, setidaknya kita punya shalat-shalat
5 waktu kita yang menjadi patokan dan pertanda hari-hari kita semasa hidup
tidak kita abaikan begitu saja, dan semoga sedikitnya ibadah kita tersebut
benar2 sah dan tercantum dalam catatan amal ibadah kita. Aminnn.....!
Sekian....... (dawa)
No comments:
Post a Comment
MBLB