twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Social Icons

Monday, 26 October 2015

Kisah Profesor Yang Sombong!

Kisah ini menceritakan tentang seorang profesor yang telah meraih sukses ditempat orang, dan sudah sangat lama ia tidak pernah pulang ke kampung halaman. Hingga pada suatu ketika ia berencana hendak mengunjungi kampung halamannya tersebut, menjenguk sanak saudaranya, kembali ke tempat dimana ia menghabiskan masa kecilnya, mengunjungi sahabat-sahabat masa kecilnya serta bersilaturrahmi dengan orang-orang yang tinggal di kampung halamannya tersebut. Hatinya begitu rindu untuk kesana...

Tiba harinya, ia pun berkemas hendak bergegas menuju kampung halamannya tersebut. Keinginanan yang sangat ia harapkan pun tercapai, untuk melepaskan kangen rindu yang sudah lama terpendam dalam benaknya. Dalam perjalanan dengan penuh penghayatan ia menikmati setiap pemandangan alam yang membentang, yang tanpa disadarinya telah menghantarkan ia ke ingatan lalu dan rasa rindu akan kampung halaman semakin membesar.
Setibanya di kampung halaman dengan begitu sumringah, dengan senyum merekah ia berjalan, untuk melampiaskan kangen rindunya pada sanak saudara, teman, sahabat, serta warga yang menempati kampung tersebut. Dalam hatinya sangat gembira, raut wajahnya pun begitu ceria, satu persatu ia datangi untuk bertegur sapa, seluruh tempat yang menyisakan kenangan masa kecilnya pun ia datangi. Jika ada tempat yang belum ia telusuri itulah pinggiran danau, dan itu juga terdapat dikampung halamannya.
Setelah berputar-putar bersilaturrahmi mengunjungi tempat-tempat yang penuh kenangan untuk dirinya, akhirnya ia pun melanjutkan untuk melampiaskan rasa rindunya kedanau tersebut. Disana ia bertemu seorang pemandu yang menyediakan jasa boat (perahu) untuk menelusuri peraian di danau tersebut. Disewakannya boat tersebut untuk membawanya bersama sang pemandu untuk berkeliling didanau tersebut, dalam perjalanannya ia bersama pemandu tersebut saling bercakap-cakap, dan si profesor tersebut bertanya pada sang pemandu ,
“Kamu tau apa itu ilmu geografi?”
Si pemandu tadi dengan santai menjawab “Bagaimana saya bisa tau, saya tidak sekolah.”
Mendengar jawaban sipemandu tersebut, si profesor berkata “Wah, kasian sekali kamu, kamu sudah kehilangan hidupmu 30 %”
Kemudian si profesor tadi kembali bertanya “Kamu tau nggak seperti apa itu ilmu matematika?”
Sipemandu pun lagi-lagi menjawab “Bagaimana saya tau, kan saya tidak sekolah!”
Dan siprofesor kembali berkata “Wah, kasiaan sekali kamu, kamu sudah kehilangan hidupmu 70 %”
Setelah itu si profesor tadi kembali mengajukan pertanyaan ketiga “Kamu tau nggak apa itu ilmu statistika?”
Dengan tegas si pemandu pun menajwab “geogravi sama matematika saja saya tidak bisa, bagaimana mungkin saya bis astatistika! Kan saya tidak sekolah!”
Perjalanan pun berlanjut, si profesor kembali menikmati perjalanannya, berfokus pada keindahan dan ketenangan yang ia dapatkan disekitar danau tersebut. Sampai akhirnya tanpa diduga angin kencang pun melanda, sehingga perahu yang ia tumpangi pun terhempas tersapu badai dan si profesor yang tadinya sangat menikmati perjalanannya, sekarang malah berterriak ketakutan sambil melambaikan-lambai tangannya. Melihat hal itu si pemandu pun bertanya pada sang profesor,
“Pak, Apakah bapak bisa berenang?”
Sambil melambai-lambaikan tangannya siprofesor tadi menjawab “Tidak bisa, tolong saya!”
Dan si pemandu tadi pun menjawab “Wah, kasian sekali bapak, bapak sudah kehilangan 100 % hidup bapak!”
Sipemandu tadi pun dengan leluasa berenang kepinggiran dan meningglkan si profesor tadi ditenganh-tengah danau sendirian sambil melambai-lambaikan tangannya...

Inti dari dari cerita ini adalah, dalam kehidupan kita tidak sepenuhnya dapat menjalankan hidup kita tanpa bantuan orang lain. Kita butuh orang lain untuk menjadikan kita menjadi lebih kuat, Setiap orang punya kekurangan dan kelebihan, kekurangan kita nantinya akan tertutup oleh kelebihan orang lain, begitupun kelebihan kita akan menutupi kelemahan orang lai. Jadi hiduplah sebagai pribadi yang hebat tanpa sifat angkuh dan sombong yang membayangi hidup normal...

No comments:

Post a Comment

MBLB

 
Selamat datang! Terima Kasih! ×