twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Social Icons

Sunday, 8 February 2015

“JANGAN BERMESRAAN DI SOSMED KALAU ANDA ....”

Mesra-mesraan disosmed apa gunanya coba? 
Yang ada malah rugi loh!
Gak Percaya? Lihat aja sendiri…
Kebanyakan mereka pengguna sosmed akan keberatan untuk melakukan pendekatan terhadap anda saat mereka tau kalau anda sudah punya pasangan.
Apalagi kalau mereka melihat anda tampil mesra-mesraan, baik dalam status yang anda tulis maupun dalam foto yang anda unggah dan sebagainya. Pastinya saat melihat kelakuan anda tersebut, sekilas mereka akan langsung kepikiran  tidak mungkin pendekatan dilakukan terhadap anda dengan keadaan anda yang sudah demikian. Walaupun menurut anda itu adalah hak anda, secara kan itu memang pasangan anda, jadi anda maupaun ngapain juga kan itu hak anda…
Betul, tapi pertanyaanya siapa yang ingin menuntut hak anda? Tidak ada, kecuali agama yang memang membatasi kehendak manusia dengan pemahaman hukum-hukumnya. Jadi mau menuntut agama? Hayo… bermesraan itu tidak boleh loh dalam agama, apalagi didepan publik, dan itu hak agama loh, kalau anda sendiri yang memilih untuk beragama, kenapa coba anda tak patuh dan tidak mau memenuhi hak agama. Malahan lebih memilih memenuhi hak sendiri yang pada prinsip dasarnya mentah-mentah dilarang dalam agama. Emang siapa anda? Duluan adanya agama serta hukum-hukumnya lagi sebelum lahirnya anda… jadi kenapa anda yang kerasan?
Mengenai hal itu mungkin terlepas dari masing-masing individu dengan tingkat kesadaran serta pemahaman yang tak semuanya sama dalam pandangan tertentu untuk menyikapi hak dan kewajibannya sebagai seorang umat manusia. Begitu juga dalam bidang sosialisasi yang semakin hari semakin dangkal kepermukaan. Dimanapun, kapanpun, disaat seperti apapun kita masih tetap mampu bersosialisi. Sehingga apapun yang ingin dan akan kita lakukan hampir keseluruhannya harus bergantung pada media sosial, berbagai kemudahan pun telah kita rasakan berkatnya, tergantung sejauh mana pemahaman  serta kemampuan kita terhadapnya. Meski kadang tak lepas pula dari kerugian yang akan menimpa kita yang diakibatkan oleh kemudahan yang telah memperbudak tantangan bersosialisasi yang seharusnya.
Dewasa ini dimana sosmed sudah menjadi alat komunikasi yang lazim dan relativ digunakan oleh hampir seluruh umat manusia, maka apa yang anda lakukan disosmed sudah cukup untuk mengambarkan karakter anda kepada mereka selain anda. Walau mungkin masih jauh dari karakter sebenarnya anda, tapi sedikit banyaknya akan tampak dan sudah dapat menggambarkan seperti apa diri anda berkat kelakuan anda disosmed yang anda gunakan. Mungkin hal inilah ynag mempermudah mereka untuk mengetahui tentang anda…
Dengan pengetahuan yang mereka punya tadi, umumnya pengguna sosmed dengan mudah dapat memperlakukan anda seperti yang mereka mau, sebagaiman mereka yang memang suka iseng, kadang jadi ajang untuk melancarkan rayuan bahkan godaan atau mungkin ada pula kebanyakan dari mereka yang kerjaannya mengganggu kenyamanan dan ketentraman pengguna sosmed lainnya. Tak lepas dari itu, diperparah lagi dengan bagaimana adanya kedigdayaan hacker yang seiring waktu semakin berkembang pesat, yang pastinya siap sedia kapan saja maunya mereka mengusik kenyamanan kita selaku para pengguna sosmed. Pembajakan tanpa kebijakan memang sudah menjadi kerja nyata bagi para elit internet tersebut, dengan kemampuan yang dikaruniai tidak menutup kemungkinan bahwa siapapun bisa saja jadi sasaran mereka.
Namun dibalik semua itu, sadar maupun tidak sadarnya anda, anda harus percaya kalau sebenarnya ada orang yang kerjaannya hanya mencari tau tentang anda sebanyak-banyaknya semampunya dia, yang semua itu dilakukan dikarenakan dia kagum, atau bahkan karena dia menyukai anda . hal inilah yang sebenarnya harus anda ketahui dan mesti anda perhatikan, karena pada prosesnya mungkin anda tidak pernah tau siapa orang itu dan anda juga tidak perlu tau. Karena anda pasti berpikiran, emang siapa orang itu, harus dicari tau segala…
Yup… Memang orang ini tidak berharap dan tidak perlu untuk anda cari tau, karena pada dasarnya memang orang inilah yang mencari tau tentang anda. Namun perlu anda ketahui, biasanya orang tersebut adalah orang yang benar-benar ingin dan sangat mengharapkan anda. Tujuan dia mencari tau tentang anda, sudah pasti dia sedang mencari kesempatan ataupun waktu terbaik untuk memulai percakapan dengan anda. Yang perlu anda ingat adalah terkadang seseorang yang begitu tulus rela berlama-lama memperhatikan anda hanya untuk menunggu saat  yang tepat sehingga dia berani meulai percakapan dengan anda, sampai kemudian tibalah saatnya dia untuk memulai apa yang dia mau. Sedikit berpolitik memang…
Dalam artiannya begini, dia terlebih dahulu mengikuti perkembangan anda baik melalui status, foto, profil sosmed anda maupun dari kelakuan yang anda perlihatkan dibalik sosmed anda. Untuk maju ketahap selanjutnya pun kadang dia masih memilih untuk menunggu sampai anda tidak lagi berhungan dengan siapapun, atau menunggu keadaan yang ia inginkan. Misalnya kalau kebiasaan anda buat status tentang cinta anda, dia akan menunggu sampai anda buat status tentang kesedihan anda, ya saat itulah dia muncul untuk memulainya dengan mencoba menenangkan anda dan membuat anda tersenyum, barulah kemudian tahap pertahap berkelanjutan.
Ya mungkin agak ribet sih… Tapi bagaimanapun anda, anda harus siap-siap tentunya, karena pada prosesnya kalau orang yang seperti ini sudah memilih menargetkan anda, sedangkan anda terlalu sibuk dengan keadaan anda dan terlalu asik bermesraan di akun sosial anda atau apapun itu yang anda lakukan, baik dengan pasangan anda maupun orang lain yang bukan pasangan anda, siap-siap deh anda kehilangan orang yang mengharapkan anda dengan ketulusan. Jelasnya  yang namanya manusia itu pasti ada rasa bosannya, berlama-lama dengan sesuatu yang tak pasti sudah pasti bukan pilihan yang pasti, kemudian kalau dia tak pernah mendapatkan kesempatan lalu memilih pergi dan tidak lagi mengikuti perkembangan anda itu menandakan dia tak akan kembali untuk berharap kesempatan pada diri anda, mencari kesempatan pada objek yang lain mungkin jadi pilihan terbaik yang dia lakuakan. Pada saat yang demikian  dapat dikatakan anda sudah membiarkan sesorang yang tulus mengharapkan anda menjauh tanpa anda usir dan pergi begiti saja -mungkin anda masih bisa beralasan karena anda tidak tau kalau orang tadi mengharapkan anda-. Padahal dari situ jelas-jelas ada gambaran, itu sudah pasti gambaran keseriusan, bagaimana kedatanagannya yang tak diundang, alias datang dengan sedirinya, serta bagaimana kepergiannya yang tidak diusir tapi langsung memilih pergi –mungkin anda masih bisa mengira dia bukan siapa-siapanaya anda, lagian anda sudah punya pasangan mana mungkin akan cari pasangan lagi-.
Oke… Tapi coba anda ingat-ingat lagi, yang namanya ketulusan itu sudah pasti tidak dapat dilihat, terus anda masih saja bersama dengan orang yang suka memperlihatkan hubungannya didepan umum(sosmed). Malah anda terus saja berpikiran kalau orang yang bersama anda itu adalah orang yang paling tulus yang anda miliki dan anda tidak ingin merusak ketulusannya dengan berpaling ke yang lain. Pertanyaannya, darimana anda tau kalau orang yang bersama anda sekarang itu adalah orang yang benar-benar tulus dengan anda? Bisa saja ketululusan yang anda yakin adalah kebohongan yang anda tidak ingin…
Hmm…
Sebelumnya saya ingin menyampaikan, bahwasanya artikel ini saya tulis dengan tulus, dalam hal ini tidak ada maksud menggurui apalagi menggelabui pembaca semuanya. Maksud yang ingin saya tekankan dalam penulisan adalah kalau anda terus-terusan mesra didepan umum, kapan anda belajar tulus dalam berhubungan? Sebagaimana yang dinamakan hubungan, semestinya hubungan disini tidak pernah terlihat(didepan umum/sosmed). Seperti halnya ketulusan, dalam berhubungan ketulusan itu tentu ada, tapi siapa yang tau ketulusan itu seperti apa? Bahkan bisa saja kan kalau ketulusan itu tidak ada? Begitu juga dengan hubungan, dalam kehidupan hubungan itu pasti ada, tapi tak semua orang harus tau kan tentang seperti apa  hubungan itu semestinya dan bagaimana hubungan itu seharusnya…?
Mengenai hubungan, apalagi hubungan cinta, sebaiknya hubungan itu tidaklah untuk dikonsumsi oleh publik -beda lagi kalau hubungan yang dimaksud hubungan pemerintah antar pemerintah, itu memang wajib diketahui public, kalau ngak rakyat yang ribut-. Dikarenakan ketulusan, maka hubungan yang tulus tidaklah untuk dikonsumsi publik, tapi kalau hubungan yang putus, barulah itu malah yang diburu oleh public -kayak hubungan artis gitu -.

So, jauh dari kodrat manusia yang memang hidup tak terlepas dari kesalahan, saya hanya berusaha supaya apapun yang saya lakukan dapat bermanfaat  bagi orang lain. Sampai disini, satu pesan saya “jangan suka bermesraan didepan umum kalau anda tak ingin putus juga didepan umum”. Ets… ada satu lagi, kalau anda tidak ingin mati pajak dalam hubungan asmara, sebaiknya jaga sikap anda saat memnggunakan sosmed anda. Jangan sampai terlalu berlebihan, kemudian Jaga yang perlu dijaga, pelihara yang perlu dipelihara dan jadilah anda pengguna sosmed sejati yang terlepas dari kontroversi… (dawa)

*)Penulis: Zawil Kiram Arzani, Mahasiswa 
   Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe

No comments:

Post a Comment

MBLB

 
Selamat datang! Terima Kasih! ×