Yang ada malah rugi loh!
Gak Percaya? Lihat aja sendiri…
Kebanyakan mereka pengguna sosmed
akan keberatan untuk melakukan pendekatan terhadap anda saat mereka tau kalau
anda sudah punya pasangan.
Apalagi kalau mereka melihat anda tampil
mesra-mesraan, baik dalam status yang anda tulis maupun dalam foto yang anda
unggah dan sebagainya. Pastinya saat melihat kelakuan anda tersebut, sekilas
mereka akan langsung kepikiran tidak
mungkin pendekatan dilakukan terhadap anda dengan keadaan anda yang sudah
demikian. Walaupun menurut anda itu adalah hak anda, secara kan itu memang
pasangan anda, jadi anda maupaun ngapain juga kan itu hak anda…
Betul, tapi pertanyaanya siapa
yang ingin menuntut hak anda? Tidak ada, kecuali agama yang memang membatasi
kehendak manusia dengan pemahaman hukum-hukumnya. Jadi mau menuntut agama? Hayo…
bermesraan itu tidak boleh loh dalam agama, apalagi didepan publik, dan itu hak
agama loh, kalau anda sendiri yang memilih untuk beragama, kenapa coba anda tak
patuh dan tidak mau memenuhi hak agama. Malahan lebih memilih memenuhi hak
sendiri yang pada prinsip dasarnya mentah-mentah dilarang dalam agama. Emang
siapa anda? Duluan adanya agama serta hukum-hukumnya lagi sebelum lahirnya
anda… jadi kenapa anda yang kerasan?
Mengenai hal itu mungkin terlepas
dari masing-masing individu dengan tingkat kesadaran serta pemahaman yang tak
semuanya sama dalam pandangan tertentu untuk menyikapi hak dan kewajibannya
sebagai seorang umat manusia. Begitu juga dalam bidang sosialisasi yang semakin
hari semakin dangkal kepermukaan. Dimanapun, kapanpun, disaat seperti apapun
kita masih tetap mampu bersosialisi. Sehingga apapun yang ingin dan akan kita
lakukan hampir keseluruhannya harus bergantung pada media sosial, berbagai
kemudahan pun telah kita rasakan berkatnya, tergantung sejauh mana
pemahaman serta kemampuan kita
terhadapnya. Meski kadang tak lepas pula dari kerugian yang akan menimpa kita
yang diakibatkan oleh kemudahan yang telah memperbudak tantangan bersosialisasi
yang seharusnya.
Dewasa ini dimana sosmed sudah
menjadi alat komunikasi yang lazim dan relativ digunakan oleh hampir seluruh
umat manusia, maka apa yang anda lakukan disosmed sudah cukup untuk
mengambarkan karakter anda kepada mereka selain anda. Walau mungkin masih jauh
dari karakter sebenarnya anda, tapi sedikit banyaknya akan tampak dan sudah
dapat menggambarkan seperti apa diri anda berkat kelakuan anda disosmed yang
anda gunakan. Mungkin hal inilah ynag mempermudah mereka untuk mengetahui
tentang anda…
Dengan pengetahuan yang mereka
punya tadi, umumnya pengguna sosmed dengan mudah dapat memperlakukan anda
seperti yang mereka mau, sebagaiman mereka yang memang suka iseng, kadang jadi ajang
untuk melancarkan rayuan bahkan godaan atau mungkin ada pula kebanyakan dari
mereka yang kerjaannya mengganggu kenyamanan dan ketentraman pengguna sosmed
lainnya. Tak lepas dari itu, diperparah lagi dengan bagaimana adanya
kedigdayaan hacker yang seiring waktu
semakin berkembang pesat, yang pastinya siap sedia kapan saja maunya mereka mengusik
kenyamanan kita selaku para pengguna sosmed. Pembajakan tanpa kebijakan memang
sudah menjadi kerja nyata bagi para elit internet tersebut, dengan kemampuan
yang dikaruniai tidak menutup kemungkinan bahwa siapapun bisa saja jadi sasaran
mereka.
Namun dibalik semua itu, sadar
maupun tidak sadarnya anda, anda harus percaya kalau sebenarnya ada orang yang
kerjaannya hanya mencari tau tentang anda sebanyak-banyaknya semampunya dia,
yang semua itu dilakukan dikarenakan dia kagum, atau bahkan karena dia menyukai
anda . hal inilah yang sebenarnya harus anda ketahui dan mesti anda perhatikan,
karena pada prosesnya mungkin anda tidak pernah tau siapa orang itu dan anda
juga tidak perlu tau. Karena anda pasti berpikiran, emang siapa orang itu,
harus dicari tau segala…
Yup… Memang orang ini tidak
berharap dan tidak perlu untuk anda cari tau, karena pada dasarnya memang orang
inilah yang mencari tau tentang anda. Namun perlu anda ketahui, biasanya orang
tersebut adalah orang yang benar-benar ingin dan sangat mengharapkan anda.
Tujuan dia mencari tau tentang anda, sudah pasti dia sedang mencari kesempatan
ataupun waktu terbaik untuk memulai percakapan dengan anda. Yang perlu anda
ingat adalah terkadang seseorang yang begitu tulus rela berlama-lama memperhatikan
anda hanya untuk menunggu saat yang
tepat sehingga dia berani meulai percakapan dengan anda, sampai kemudian
tibalah saatnya dia untuk memulai apa yang dia mau. Sedikit berpolitik memang…
Dalam artiannya begini, dia
terlebih dahulu mengikuti perkembangan anda baik melalui status, foto, profil
sosmed anda maupun dari kelakuan yang anda perlihatkan dibalik sosmed anda.
Untuk maju ketahap selanjutnya pun kadang dia masih memilih untuk menunggu
sampai anda tidak lagi berhungan dengan siapapun, atau menunggu keadaan yang ia
inginkan. Misalnya kalau kebiasaan anda buat status tentang cinta anda, dia
akan menunggu sampai anda buat status tentang kesedihan anda, ya saat itulah
dia muncul untuk memulainya dengan mencoba menenangkan anda dan membuat anda
tersenyum, barulah kemudian tahap pertahap berkelanjutan.
Ya mungkin agak ribet sih… Tapi
bagaimanapun anda, anda harus siap-siap tentunya, karena pada prosesnya kalau
orang yang seperti ini sudah memilih menargetkan anda, sedangkan anda terlalu
sibuk dengan keadaan anda dan terlalu asik bermesraan di akun sosial anda atau
apapun itu yang anda lakukan, baik dengan pasangan anda maupun orang lain yang
bukan pasangan anda, siap-siap deh anda kehilangan orang yang mengharapkan anda
dengan ketulusan. Jelasnya yang namanya
manusia itu pasti ada rasa bosannya, berlama-lama dengan sesuatu yang tak pasti
sudah pasti bukan pilihan yang pasti, kemudian kalau dia tak pernah mendapatkan
kesempatan lalu memilih pergi dan tidak lagi mengikuti perkembangan anda itu
menandakan dia tak akan kembali untuk berharap kesempatan pada diri anda,
mencari kesempatan pada objek yang lain mungkin jadi pilihan terbaik yang dia
lakuakan. Pada saat yang demikian dapat
dikatakan anda sudah membiarkan sesorang yang tulus mengharapkan anda menjauh
tanpa anda usir dan pergi begiti saja -mungkin anda masih bisa beralasan karena
anda tidak tau kalau orang tadi mengharapkan anda-. Padahal dari situ
jelas-jelas ada gambaran, itu sudah pasti gambaran keseriusan, bagaimana
kedatanagannya yang tak diundang, alias datang dengan sedirinya, serta
bagaimana kepergiannya yang tidak diusir tapi langsung memilih pergi –mungkin
anda masih bisa mengira dia bukan siapa-siapanaya anda, lagian anda sudah punya
pasangan mana mungkin akan cari pasangan lagi-.
Oke… Tapi coba anda ingat-ingat
lagi, yang namanya ketulusan itu sudah pasti tidak dapat dilihat, terus anda masih
saja bersama dengan orang yang suka memperlihatkan hubungannya didepan
umum(sosmed). Malah anda terus saja berpikiran kalau orang yang bersama anda
itu adalah orang yang paling tulus yang anda miliki dan anda tidak ingin
merusak ketulusannya dengan berpaling ke yang lain. Pertanyaannya, darimana
anda tau kalau orang yang bersama anda sekarang itu adalah orang yang
benar-benar tulus dengan anda? Bisa saja ketululusan yang anda yakin adalah
kebohongan yang anda tidak ingin…
Hmm…
Sebelumnya saya ingin
menyampaikan, bahwasanya artikel ini saya tulis dengan tulus, dalam hal ini
tidak ada maksud menggurui apalagi menggelabui pembaca semuanya. Maksud yang
ingin saya tekankan dalam penulisan adalah kalau anda terus-terusan mesra
didepan umum, kapan anda belajar tulus dalam berhubungan? Sebagaimana yang
dinamakan hubungan, semestinya hubungan disini tidak pernah terlihat(didepan
umum/sosmed). Seperti halnya ketulusan, dalam berhubungan ketulusan itu tentu
ada, tapi siapa yang tau ketulusan itu seperti apa? Bahkan bisa saja kan kalau
ketulusan itu tidak ada? Begitu juga dengan hubungan, dalam kehidupan hubungan
itu pasti ada, tapi tak semua orang harus tau kan tentang seperti apa hubungan itu semestinya dan bagaimana
hubungan itu seharusnya…?
Mengenai hubungan, apalagi
hubungan cinta, sebaiknya hubungan itu tidaklah untuk dikonsumsi oleh publik
-beda lagi kalau hubungan yang dimaksud hubungan pemerintah antar pemerintah,
itu memang wajib diketahui public, kalau ngak rakyat yang ribut-. Dikarenakan
ketulusan, maka hubungan yang tulus tidaklah untuk dikonsumsi publik, tapi
kalau hubungan yang putus, barulah itu malah yang diburu oleh public -kayak
hubungan artis gitu -.
So, jauh dari kodrat manusia yang
memang hidup tak terlepas dari kesalahan, saya hanya berusaha supaya apapun
yang saya lakukan dapat bermanfaat bagi
orang lain. Sampai disini, satu pesan saya “jangan suka bermesraan didepan umum
kalau anda tak ingin putus juga didepan umum”. Ets… ada satu lagi, kalau anda
tidak ingin mati pajak dalam hubungan
asmara, sebaiknya jaga sikap anda saat memnggunakan sosmed anda. Jangan sampai
terlalu berlebihan, kemudian Jaga yang perlu dijaga, pelihara yang perlu
dipelihara dan jadilah anda pengguna sosmed sejati yang terlepas dari
kontroversi… (dawa)
*)Penulis: Zawil Kiram Arzani, Mahasiswa
Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe
No comments:
Post a Comment
MBLB