
Saya menjawab elektronika. Sejenak dia tertawa dan saya pun jadi terdiam.
dalam hati saya berkata: kenapa orang-orang seperti itu memandang elektronika? Apa yang salah dengan elektronika? Dan saya pun yakin pada saat itu orang tersebut berpikiran bahwa elektronika itu tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan bidang lainnya, dan elektronika itu cuma bidang yang mendidik mahasiswa untuk kelak menjadi montir barang-barang elektronik yang rusak.
Pada saat itu, jujur meski saya tau kalau elektronika bukan hanya sebatas memperbaiki tapi juga untuk merakit barang baru jadi. Saya sempat tersipu dan berpikir apakah saya sudah salah dalam memilih bidanng saya, dan berbagai pertanyaan pun muncul di benak saya; kenapa elektronika? Hati dan pikiran saya pun jadi kacau meski saya fokus pada komitmen bidang elektronika, tapi tetap kurang serius. Hingga saya pun memilih pergi dengan sedikit usaha untuk cuek atas apa yang baru saja saya dengar.
Mungkin sampai sekarang saya masih terheran-heran atas pemikiran orang-orang tadi, tapi seiring berjalannya waktu, elektronika itu bukan lagi masalah pada diriku jika itu atas dasar sindiran orang-orang yang sok tau tentang apa itu elektronika. Yang saya tau sekarang adalah elektronika hebat, elektronika itu kuat, setau saya -mungkin semua orang juga tau- kalau elektronika itu adalah kehidupan sehari-sehari, dijaman yang sudah seba canggih sekarang tidak orang yang hidup tanpa memanfaatkan sedikitpun barang atau peralatan elektronik, dan itukan elektronika yang mereka maksud diatas tadi?? (dawa)
Biarkan mereka menganggap rendah Elektronika, bahkan dalam kantong mereka pun mungkin ada lebih dari 1 alat elektronik tanpa mereka sadari. Tetap semngat dan gapai cita-citamu bung! :)
ReplyDeleteTerima kasih bung...
DeleteElektro "boy"
;
salam satu jiwa Elektronika '12
ReplyDelete@Jiwana_Gerrard
Salam Elektronika...
Delete:)